Beranda | Artikel
Memahami Pengertian Doa Permintaan dan Doa Ibadah (Bag. 1)
Minggu, 10 Maret 2019

Ketika disebutkan kata “doa”, biasanya hanya muncul dalam benak seseorang bahwa maksud dari kata “doa” tersebut adalah permintaan kepada Allah Ta’ala yang disampaikan oleh seorang hamba agar keinginannya terwujud atau agar terhindar dari mara bahaya. Mungkin sedikit yang mengetahui bahwa semua jenis ibadah yang kita lakukan, baik shalat, zakat, puasa ataupun haji, semuanya juga tercakup dalam pengertian “doa”.

Baca Juga: Agar Doa Lebih Cepat Dikabulkan

Doa permintaan (doa masalah) dan doa ibadah

Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis doa yang digunakan dalam istilah syariat.

Pertama, doa masalah (دعاء المسألة) atau doa permintaan. Maksudnya, seseorang berdoa kepada Allah Ta’ala dengan ucapan lisannya, meminta kepada Allah Ta’ala agar mendapatkan kebaikan yang dia inginkan atau agar terhindar dari suatu keburukan (bahaya). Inilah pengertian doa yang banyak dipahami oleh kaum muslimin.

Kedua, doa ibadah (دعاء العبادة). Maksudnya, semua jenis ibadah yang kita lakukan pada hakikatnya adalah doa. Buktinya, kalau kita bertanya kepada seseorang yang beribadah kepada Allah Ta’ala, “Apa tujuanmu mendirikan shalat, berpuasa, menunaikan zakat, dan menunaikan hak-hak Allah Ta’ala?”

Niscaya orang beriman akan menjawab, “Aku bermaksud dengan ibadah tersebut agar mendapatkan ridha Allah Ta’ala, meraih pahala, selamat atau terbebas dari hukuman-Nya.” Sehingga pada hakikatnya, seseorang yang beribadah kepada Allah Ta’ala juga sedang meminta kepada Allah Ta’ala, yaitu meminta agar ibadah tersebut diterima, mendapatkan pahala, dan agar diampuni dosa-dosanya, meskipun dia tidak mengucapkan permintaan tersebut dengan lisannya.

Baca Juga: Mengapa Doaku Belum Dikabulkan?

Lafadz “doa” dalam Al-Qur’an yang mencakup doa masalah dan doa ibadah

Kita jumpai banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan kata “doa”, dan mencakup kedua jenis doa tersebut sekaligus, tidak hanya doa masalah saja. Misalnya, Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ

“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain.” (QS. Al-Qashash [28]: 88)

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

“Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” (QS. Al-Mu’minuun [23]: 117)

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jin [72]: 18)

Dan juga firman Allah Ta’ala,

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ

“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah. Sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Yunus [10]: 106)

Maka lafadz “doa” dalam semua ayat di atas mencakup doa masalah dan doa ibadah. Maksudnya, siapa saja yang meminta agar dipenuhi hajat atau kebutuhannya kepada selain Allah Ta’ala, dalam perkara-perkara yang tidak ada yang mampu memenuhi permintaan tersebut kecuali Allah Ta’ala semata, maka dia adalah seorang musyrik kafir. Ini adalah doa masalah. Demikian pula orang yang beribadah kepada selain Allah Ta’ala, di samping beribadah menyembah Allah Ta’ala, dia juga seorang musyrik kafir. Yang ke dua ini adalah doa ibadah.

Oleh karena itu, lafadz “doa” dalam ayat-ayat di atas kami terjemahkan dengan “menyembah” atau “beribadah”, agar mencakup dua makna doa tersebut sekaligus. Karena seseorang yang berdoa dengan doa masalah, pada hakikatnya dia juga sedang beribadah kepada Allah Ta’ala dengan berdoa tersebut, sebagaimana yang akan kami jelaskan dalam seri berikutnya dari tulisan ini.

Baca Juga:

[Bersambung]

***

@Rumah Lendah, 3 Jumadil Awwal 1440/ 9 Januari 2019

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.Or.Id

🔍 Ucapan Selamat Dalam Islam, Annajiyah Bandung, Takdir Baik Dan Buruk, Hukum Orang Yang Salah Membaca Al Quran, Keistimewaan Sholat 5 Waktu


Artikel asli: https://muslim.or.id/45481-memahami-pengertian-doa-permintaan-dan-doa-ibadah-bag-1.html